Markas Sindikat Maling Rekening Terbongkar, Lokasinya di Sini

Maling Rekening, Penegak hukum internasional berkolaborasi membentuk proyek khusus ‘Operation Secure’ untuk membongkar sindikat maling rekening kelas kakap. Operasi mereka meringkus para pelaku pencuri data keuangan lintas negara yang menggunakan malware jenis infostealer. Operasi khusus yang dipimpin Interpol ini berlangsung dari Januari hingga April 2025 dan melibatkan 26 negara.

Maling Rekening

Markas Sindikat Maling Rekening Terbongkar, Lokasinya di Sini  Operasi ini juga menemukan sebanyak 117 server di Hong Kong yang digunakan sebagai markas komando sindikat untuk melakukan phishing, penipuan daring, hingga penipuan media sosial. Ini menjadi pusat kendali operasi mereka secara global.

Markas Sindikat Maling Rekening Terbongkar, Lokasinya Di Sini

Pada Jumat, 8 November 2024, aparat Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Barat menggerebek sebuah rumah di Perumahan Cengkareng Indah Blok AB, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Lokasi inilah yang ternyata selama 2 tahun lebih menjadi markas sindikat penampungan dan penyewaan rekening bank untuk industri judi online internasional, terutama jaringan bandar asal Kamboja.


Latar Belakang Operasi Sindikat

  • Durasi operasional: Sindikat ini beroperasi selama sekitar 30 bulan (Mei 2022 hingga November 2024) .
  • Jumlah rekening yang ditampung: Sebanyak 4.324 rekening berhasil dikumpulkan dalam rentang waktu tersebut .
  • Modus operandi: Kurir rutin mendatangi lokasi dan mengirimkan paket berisi masing-masing dua buah ponsel ― setiap ponsel berisi dua aplikasi mobile banking ― melalui jalur ekspedisi resmi .

Fakta Temuan Barang Bukti

Saat penggerebekan, polisi mengamankan:

  • 35 unit ponsel
  • 713 kartu ATM
  • 370 buku tabungan
  • 1.081 lembar resi pengiriman
  • 3 laptop, printer, dan beragam dokumen ekspedisi serta perpanjangan rekening
  • Puluhan kotak ponsel kosong, token BCA, dan mutasi rekening.

Siapa Saja Tersangkanya?

Delapan tersangka diamankan dengan inisial RS (31), DAP (27), Y (44), RF (28), ME (21), RH (29), AR (22), dan RD (28) .

  • RS: Otak sindikat dan pemilik rumah.

  • DAP dan Y: Admin yang mengurus distribusi rekening dan ponsel.

  • RF, ME, RH: Perekrut masyarakat—biasanya dari kalangan ekonomi bawah.

  • AR dan RD: Menyerahkan buku tabungan dan kartu ATM secara langsung .

Dampak Sosial: Korban Ekonomi Bawah

  • Rekening-rekening ini biasanya dibuka oleh masyarakat berpenghasilan rendah—tergoda iming-iming uang muka Rp 1 juta–Rp 1,5 juta per rekening.

  • Perekrut menerima sekitar Rp 500 ribu, pemilik rekening Rp 1 juta, dan RS sendiri mengantongi Rp 1,5 juta per set paket rekening-ponsel.

  • Lokasi perekrutan populer di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

  • Banyak warga hanya jadi korban sistem imbalan cepat tanpa menyadari peran mereka dalam jaringan judi online internasional.


Modus Distribusi & Perputaran Uang

  • Jalur pengiriman menggunakan ekspedisi resmi dari wilayah Pluit, Jakarta Utara.

  • Jika seluruh 4.324 rekening aktif digunakan per hari, dikalkulasi potensi perputaran dana harian hingga Rp 21 miliar .


Signifikansi Penindakan

  • Kehadiran di lapangan
    Warga sekitar sempat menyadari aktivitas mencurigakan di rumah itu—kurir silih berganti datang, motor parkir di badan jalan terus-menerus.
  • Pemutusan rantai
    Penggerebekan ini dapat mematahkan jaringan distribusi rekening dari masyarakat ke bandar judi internasional, sedikitnya untuk sementara.
  • Bukti adanya konspirasi
    Dari admin, perekrut, hingga pemilik rumah terlibat — menunjukkan sistem criminal backing yang terstruktur.
  • Celakanya masyarakat
    Banyak korban yang tak menyadari kedalaman jaringan ini—dijanjikan “uang mudah” tanpa menyadari konsekuensi hukum maupun moral.

Pelajaran & Rekomendasi

Masalah Pelajaran Rekomendasi
Rekening digunakan untuk tindak kejahatan Suspek warga umum bisa jadi bagian sindikat yang lebih besar Edukasi masyarakat tentang risiko jual-beli rekening
Ekspedisi digunakan untuk kejahatan Saluran resmi bisa disalahgunakan Tingkatkan sistem verifikasi dan pengawasan pada ekspedisi
Iming-iming uang tunai Mata masyarakat rentan menjadi celah sindikat Kampanye antisipatif berbasis komunitas dan pejabat setempat
Perputaran dana besar Ibukota rentan menjadi pusat aliran dana ilegal Peran aktif PPATK dan Polri dalam monitoring transaksi mencurigakan

Bagaimana Masyarakat Harus Menghadapi Kejadian Ini?

  • Waspadai tawaran membuka rekening pihak ketiga — jika ada iming-iming menjadi “supplier rekening” untuk bonus instan, tandanya penipuan atau kejahatan finansial.

  • Laporkan penawaran mencurigakan ke polisi melalui hotline Polres Metro Jakarta Barat atau aplikasi LAPOR!

  • Teliti jika diminta menyerahkan buku tabungan dan ATM — itu pertanda Anda menjadi bagian dari tindak pidana.

  • Tingkatkan literasi keuangan digital — warga harus paham risiko mendaftar rekening untuk orang lain.

Kesimpulan

Penggerebekan markas sindikat curian rekening di Kapuk, Cengkareng, bukan sekadar pemutusan rantai kriminal; ini juga momentum penting bagi edukasi publik tentang ancaman kejahatan finansial digital. Fakta bahwa 4.324 rekening diangkut lewat ekspedisi resmi, dan perputaran bisa menyentuh Rp21 miliar per hari, menunjukkan volatilitas dan kecepatan skala kejahatan semacam ini

https://frinterprovincial.com/

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*