Ramai Anggaran Mobil Dinas Pejabat Nyaris Rp 1M, Istana Bilang Begini

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. (Instagram/prasetyo_hadi28)

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi buka suara soal anggaran pengadaan mobil dinas pejabat sekelas eselon I yang naik mencapai Rp 931.648.000 di tahun 2026 nanti.

Angka tersebut melonjak dari biaya pengadaan tahun 2025 sebesar Rp 878.913.000 untuk kendaraan dinas eselon I. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32 Tahun 2025 tentang Standar Biaya Masukan Tahunan Anggaran 2026.

“Itu kan standar biaya di semua harus diatur ada standar biayanya. Bukan berarti makanya itu pasti dikeluarkan,” kata Prasetyo, Selasa (10/6/2025).

Menurutnya pemerintah memang menganggarkan standar biaya pengeluaran tiap tahun. Supaya belanja yang dilakukan sesuai dengan koridor anggaran yang direncanakan. Meski nantinya pengadaaan mobil dinas tidak harus sebesar batas atas anggaran yang ditetapkan.

“Jadi kalau kita belanja ada aturan mainnya gitu. Begitu, makanya itu harus terbelanjakan sebesar itu atau tidak,” kata Prasetyo.

Adapun terkait anggapan anggaran itu tidak efisien, Prasetyo menegaskan kembali bahwa itu merupakan batas atas anggaran yang ditetapkan.

“Efisiensi itu kan bukan berarti tidak boleh ngapa-ngapain gitu kan. Tapi efisiensi itu kan filosofinya adalah diperuntukan kegiatan yang lebih produktif, sebagaimana tadi saya sudah jelaskan. Kalaupun di situ keluar angka bukan berarti itu harus dikeluarkan,” kata Prasetyo.

kas138

Diterpa Masalah Bertubi-tubi, Bisnis Apple Anjlok Parah di 2025

Bisnis Apple, Apple harus menghadapi banyak masalah jelang acara developer WWDC 2025 yang digelar tadi malam. Hal ini juga membuat bisnis pembuat iPhone anjlok parah. Reuters melaporkan saham Apple ditutup 1,2% pada hari Senin waktu setempat (9/6/2025). Sebelum acara dimulai, saham perusahaan sempat datar.

Bisnis Apple

Apple Inc., perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, menghadapi tantangan besar pada tahun 2025. Setelah bertahun-tahun mendominasi pasar dengan inovasi dan loyalitas pelanggan yang tinggi, kini Apple menghadapi penurunan signifikan dalam kinerja bisnisnya. Artikel ini akan membahas penyebab utama penurunan tersebut, dampaknya terhadap perusahaan, dan langkah-langkah yang diambil untuk menghadapinya.

Penurunan Penjualan iPhone: Pilar Utama yang Goyah

iPhone telah lama menjadi sumber pendapatan utama bagi Apple, menyumbang lebih dari 50% dari total pendapatan perusahaan. Namun, pada kuartal pertama 2025, penjualan iPhone mengalami penurunan sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun sebelumnya tercatat pertumbuhan sebesar 6% pada kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya penurunan minat konsumen terhadap produk flagship Apple.

Data Penjualan iPhone Q1 2025

  • Jumlah unit terjual: 55 juta unit

  • Pangsa pasar global: 19%

  • Pertumbuhan tahunan: 0,2%

Meskipun Apple tetap berada di posisi kedua dalam pangsa pasar global, penurunan ini menunjukkan adanya tekanan dari kompetitor seperti Samsung dan Xiaomi yang semakin agresif dalam strategi pemasaran dan inovasi produk.

Tantangan di Pasar China dan Asia

Pasar China, yang merupakan salah satu pasar terbesar bagi Apple, mengalami penurunan penjualan sebesar 11% pada kuartal pertama 2025. Faktor utama penyebabnya adalah persaingan ketat dari produsen lokal dan penurunan daya beli konsumen akibat kondisi ekonomi yang kurang stabil. Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung produk dalam negeri semakin menyulitkan posisi Apple di pasar ini.

Di kawasan Asia lainnya, seperti India dan Asia Tenggara, meskipun terdapat pertumbuhan, namun tidak cukup signifikan untuk mengimbangi penurunan di pasar utama.

Penurunan di Segmen Produk Lain

Selain iPhone, segmen produk lain seperti Mac, iPad, dan Wearables juga mengalami penurunan. Penjualan Mac turun sebesar 16%, iPad 15%, dan Wearables & Accessories 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun segmen Services mengalami pertumbuhan sebesar 14%, kontribusinya belum mampu menutupi penurunan di segmen produk.

Perbandingan Kinerja Segmen

Segmen Pertumbuhan Tahunan
iPhone -1%
Mac -16%
iPad -15%
Wearables -2%
Services +14%

Data ini menunjukkan bahwa meskipun Apple berhasil meningkatkan pendapatan dari layanan, namun penurunan di segmen produk utama mengurangi kontribusi keseluruhan terhadap kinerja finansial perusahaan.

Kegagalan Inovasi AI dan Siri

Apple telah berinvestasi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) melalui proyek Apple Intelligence dan pembaruan Siri. Namun, implementasi AI ini belum memenuhi ekspektasi pasar. Siri yang diharapkan dapat bersaing dengan asisten virtual lainnya seperti Google Assistant dan Amazon Alexa, masih menghadapi keterbatasan dalam pemahaman konteks dan responsivitas.

Kegagalan dalam menghadirkan inovasi AI yang signifikan menyebabkan Apple tertinggal dalam persaingan teknologi, terutama dalam menghadapi perusahaan-perusahaan yang lebih fokus pada pengembangan AI.

Dampak Terhadap Kinerja Finansial

Penurunan penjualan di berbagai segmen produk menyebabkan total pendapatan Apple pada kuartal pertama 2025 mencapai $124,3 miliar, hanya naik 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, laba bersih perusahaan meningkat 10% menjadi $36,3 miliar, berkat efisiensi operasional dan pertumbuhan di segmen layanan.

Meskipun laba bersih meningkat, investor mulai khawatir dengan prospek jangka panjang Apple. Harga saham perusahaan mengalami volatilitas, mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap strategi dan arah perusahaan ke depan.

Langkah-Langkah Strategis Apple

Untuk menghadapi tantangan ini, Apple telah mengambil beberapa langkah strategis, antara lain:

  • Diversifikasi Produksi: Memperluas produksi iPhone di luar China, seperti di India, untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara dan menghindari dampak dari kebijakan perdagangan internasional.
  • Peningkatan Layanan: Fokus pada pengembangan layanan seperti Apple Music, iCloud, dan App Store untuk meningkatkan pendapatan berulang dan mengurangi ketergantungan pada penjualan perangkat.
  • Inovasi Produk: Meluncurkan produk baru seperti Apple Vision Pro dan memperbarui lini produk yang ada untuk menarik minat konsumen dan mempertahankan pangsa pasar.
  • Peningkatan AI dan Siri: Melakukan perbaikan pada Siri dan mengintegrasikan teknologi AI yang lebih canggih untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan bersaing dengan asisten virtual lainnya.

Prospek Masa Depan

Meskipun menghadapi tantangan besar, Apple masih memiliki potensi untuk bangkit. Dengan ekosistem produk dan layanan yang kuat, basis pelanggan yang loyal, serta sumber daya finansial yang besar, perusahaan ini memiliki kapasitas untuk beradaptasi dan mengatasi masalah yang ada.

Keberhasilan strategi diversifikasi dan inovasi produk akan menjadi kunci bagi Apple untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri teknologi. Namun, perusahaan harus cepat dalam merespons perubahan pasar dan kebutuhan konsumen agar tetap relevan di masa depan.

Kesimpulan

Tahun 2025 menjadi tahun penuh tantangan bagi Apple Inc. Penurunan penjualan iPhone, persaingan ketat di pasar China, kegagalan dalam inovasi AI, dan penurunan di segmen produk lain telah memberikan dampak signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan. Namun, dengan langkah-langkah strategis yang tepat dan fokus pada inovasi, Apple memiliki peluang untuk mengatasi tantangan ini dan kembali ke jalur pertumbuhan.

https://gmcog.online/

Tags:

Heboh Kasus Dugaan Fraud Rp1,28 Triliun Bank Woori Saudara

Woori Saudara,  PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) diduga melakukan kecurangan atau fraud. Skandal itu disebut-sebut melibatkan perusahaan ekspor lokal dengan nilai kredit US$ 78,5 juta atau Rp 1,28 triliun. ersoalan tersebut mulanya diungkapkan oleh perusahaan induk, Woori Bank Korea (WBK). Melalui laman resminya, salah satu bank terbesar di Korea Selatan itu juga menyebut, telah mengirim pejabat dari grup globalnya ke Indonesia untuk mengidentifikasi insiden tersebut.

Woori Saudara

Pada awal Desember 2024, seorang nasabah bernama Pak Hatibu melaporkan dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum pegawai BWS di Makassar. Pak Hatibu sebelumnya memiliki kredit di Bank BRI Takalar dan diminta untuk memindahkan kreditnya ke BWS dengan iming-iming tertentu. Sebagai syarat, Pak Hatibu menyerahkan salinan Surat Keputusan (SK) pensiunannya. Namun, setelah proses pencairan kredit sebesar Rp195 juta, dana tersebut tidak digunakan untuk melunasi kredit di Bank BRI, melainkan dialihkan ke rekening pribadi atas nama Henny Adam, yang diketahui sebagai suami dari Febe Marla Ginting, seorang vendor marketing di BWS. Lebih mengejutkan lagi, gaji Pak Hatibu yang seharusnya digunakan untuk pembayaran angsuran BRI malah dipindahkan ke BWS tanpa sepengetahuannya, menyebabkan ia tercatat sebagai debitur macet di BRI

Woori Saudara Dugaan Sindikat dan Modus Operandi

Kasus ini diduga melibatkan sindikat yang terstruktur, sistematis, dan massif (TSM). Hal ini terungkap setelah beberapa nasabah lain melaporkan kejadian serupa, di mana mereka juga diminta untuk memindahkan kredit mereka ke BWS dengan menggunakan SK pensiunan sebagai jaminan. Namun, setelah pencairan kredit, dana tersebut tidak digunakan sesuai peruntukannya, melainkan dialihkan ke pihak lain. Modus operandi ini menunjukkan adanya keterlibatan beberapa pihak dalam sistem administrasi perbankan yang seharusnya memiliki keamanan dan ketelitian tinggi .

Dampak terhadap Nasabah dan Bank

Kerugian Nasabah

Pak Hatibu mengalami kerugian hingga Rp130 juta akibat tindakan oknum pegawai BWS. Selain itu, ia juga tercatat sebagai debitur macet di Bank BRI, yang dapat mempengaruhi reputasi dan kemampuan finansialnya di masa depan. Nasabah lain yang menjadi korban juga mengalami kerugian serupa, baik dalam bentuk finansial maupun reputasi.

Dampak terhadap Bank Woori Saudara

Kasus ini mencoreng citra BWS sebagai lembaga perbankan yang seharusnya menjaga kepercayaan nasabah. Meskipun BWS membukukan laba bersih sebesar Rp516,13 miliar sepanjang 2024, laba ini menyusut 26,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan laba ini sebagian disebabkan oleh beban operasional yang membengkak, termasuk beban tenaga kerja dan beban lainnya

Langkah Hukum yang Diambil

Pihak kepolisian, melalui Unit 3 Tipiter Polrestabes Makassar, telah melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Pak Hatibu bersama tim kuasa hukumnya telah mendatangi kantor BWS untuk meminta salinan SK yang diduga ditahan oleh bank. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan penyalahgunaan wewenang oleh oknum pegawai bank tersebut

Selain itu, puluhan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Hukum 45 Cabang Makassar juga melakukan aksi unjuk rasa untuk mendesak pihak berwenang agar serius menangani kasus ini. Mereka menilai bahwa tindakan oknum pegawai BWS merupakan perbuatan sindikat yang terstruktur dan sistematis, serta merugikan nasabah dan mencoreng citra perbankan

Tanggapan Bank Woori Saudara

BWS mengaku telah melakukan langkah-langkah untuk menanggapi kasus ini. Mereka menyatakan bahwa pihaknya mempersilakan debitur yang membutuhkan saldo cadangan untuk mengajukan surat permohonan pencairan saldo blokir. BWS juga mengakui bahwa ketentuan mengenai dana cadangan tersebut telah disepakati bersama antara bank dan debitur dalam perjanjian kredit

Upaya Pencegahan dan Perbaikan

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi industri perbankan mengenai pentingnya pengawasan internal dan sistem deteksi dini terhadap potensi kecurangan. Kejaksaan Agung menyatakan bahwa kasus fraud perbankan bisa terjadi mulai dari teller hingga direksi. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektoral dan penguatan sistem anti-fraud untuk mencegah kejadian serupa di masa depan

Kesimpulan

Kasus dugaan fraud di Bank Woori Saudara Indonesia yang melibatkan oknum pegawai bank dan merugikan nasabah hingga miliaran rupiah menjadi sorotan publik. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh nasabah, tetapi juga oleh bank itu sendiri yang mengalami penurunan laba dan tercoreng citranya. Langkah hukum yang diambil oleh pihak kepolisian dan dukungan dari masyarakat menjadi harapan untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi para korban.

Inti Bumi Berhenti Berputar Dan Balik Arah, Pakar Beberkan Faktanya

Bumi , Penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan, yakni inti Bumi sempat berhenti berputar dan kemudian berbalik arah. Fenomena ini memicu pertanyaan besar di kalangan ilmuwan dan masyarakat, apa penyebabnya dan apa dampaknya bagi kehidupan di permukaan Bumi?

Bumi Berhenti

Kabar mengenai inti Bumi yang berhenti berputar dan berbalik arah telah menarik perhatian publik dan memicu berbagai spekulasi. Apakah benar inti Bumi berhenti? Apakah hal ini berdampak langsung pada kehidupan manusia? Artikel ini akan mengupas fakta ilmiah di balik fenomena ini berdasarkan penjelasan para pakar geofisika.

Apa Itu Inti Bumi dan Bagaimana Ia Berputar?

Inti Bumi terdiri dari dua bagian utama: inti luar yang cair dan inti dalam yang padat. Inti dalam Bumi, yang terdiri terutama dari besi dan nikel, berada sekitar 5.100 kilometer di bawah permukaan Bumi dan memiliki ukuran hampir sebesar Bulan.

Penelitian selama dua dekade terakhir menunjukkan bahwa inti dalam Bumi tidak sepenuhnya terkunci dalam pergerakan Bumi secara keseluruhan. Ia memiliki rotasi sendiri—berputar dengan kecepatan sedikit berbeda dari permukaan Bumi. Inilah yang disebut dengan super-rotation.

Inti Bumi Berhenti dan Balik Arah: Fakta atau Mitos?

Baru-baru ini, para ilmuwan dari Universitas Peking di Tiongkok mempublikasikan studi yang menyebut bahwa rotasi inti dalam Bumi mengalami perlambatan signifikan sejak awal 2000-an. Bahkan, diperkirakan telah memasuki fase berhenti sementara (standstill) dan kini berbalik arah.

Namun, penting untuk dicatat: “berhenti berputar” di sini tidak berarti inti benar-benar diam. Sebaliknya, ini mengacu pada pergeseran relatif terhadap rotasi permukaan Bumi. Rotasi inti dalam ini mengalami fluktuasi periodik setiap 60-70 tahun, yang masih dalam batas wajar secara geologis.

Bumi Berhenti Apakah Perubahan Ini Berbahaya bagi Kehidupan Manusia?

Para ahli geofisika menegaskan bahwa perubahan arah rotasi inti dalam tidak berdampak langsung terhadap kehidupan di permukaan Bumi. Fenomena ini lebih berkaitan dengan dinamika internal Bumi yang memengaruhi medan magnet, panas dalam Bumi, dan aktivitas seismik.

Profesor Hrvoje Tkalčić, seorang ahli geofisika dari Australian National University, menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari siklus geodinamik yang alami. “Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pergeseran ini akan menyebabkan bencana global,” ujarnya.

Mengapa Isu Ini Viral?

Spekulasi media dan pemberitaan yang tidak sepenuhnya akurat sering kali membuat masyarakat panik. Istilah seperti “inti Bumi berhenti” terdengar dramatis, padahal secara ilmiah, ini adalah fenomena biasa dalam skala waktu geologis.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengandalkan informasi dari sumber terpercaya dan memahami konteks ilmiah di baliknya.

Kesimpulan

Fenomena inti Bumi yang berhenti berputar dan berbalik arah bukanlah tanda kiamat atau pertanda buruk. Ini adalah bagian dari perputaran alami inti dalam Bumi yang telah terjadi selama jutaan tahun. Pakar geofisika memastikan bahwa tidak ada ancaman langsung bagi kehidupan manusia akibat peristiwa ini.

Tags: