Migas Prancis, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong kolaborasi internasional di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) – nasional. Hal ini dilakukan guna mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) pada tahun 2030.
Setelah Hengkang, Perusahaan Migas Prancis Ini Resmi Kembali Masuk RI– Sebelumnya, Total Energies melalui Total E&P Indonesie sempat mengelola Blok Gas Mahakam, Kalimantan Timur, selama puluhan tahun, namun kini sejak 1 Januari 2018 blok tersebut sudah dikelola oleh PT Pertamina Hulu Mahakam. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari pendekatan strategis dan proaktif pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, dalam mendorong iklim investasi migas yang menarik dan kompetitif.
Setelah Hengkang, Perusahaan Migas Prancis Ini Resmi Kembali Masuk RI
Perusahaan migas asal Prancis, TotalEnergies, telah resmi memasuki kembali sektor hulu migas Indonesia melalui penjajakan investasi di Blok Bobara, Papua Barat. Setelah hengkang dari proyek Mahakam pada 2018, langkah ini menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi korporasi dan juga sinyal positif bagi iklim investasi migas tanah air.
Latar Belakang: Hengkangnya TotalEnergies dan Tren Global IOCs
- 2018: TotalEnergies (yang saat itu masih bernama Total) mundur dari Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Pertamina mengambil alih sepenuhnya, sebagian karena negosiasi saham yang tidak mencapai kesepakatan .
- Sejak hengkang, investasi perusahaan migas besar global (International Oil Companies atau IOCs) di Indonesia sempat stagnan. Baru belakangan, nama-nama seperti Chevron (AS), Shell (Inggris-Belanda), Equinor (Norwegia), hingga TotalEnergies kembali muncul dalam diskusi ESDM dan SKK Migas.
Mengapa TotalEnergies Kembali?
Potensi Besar Blok Bobara
- Blok Bobara, yang dioperasikan Petronas sejak 2024, diperkirakan menyimpan cadangan besar: sekitar 6,8 miliar barel minyak ekuivalen (BBOE) .
- Berada di lepas pantai Papua Barat dengan area seluas 8.444 km² .
Skema B2B dengan Petronas
- TotalEnergies dan Petronas saat ini sedang melakukan pembicaraan B2B (business-to-business) terkait farm-in sebagian Participating Interest (PI) Petronas di blok tersebut .
- Konsorsium ini nantinya melibatkan tiga pihak: Petronas, Pertamina Hulu Energi (PHE), dan TotalEnergies .
Momentum Global Investasi Migas
- Bersamaan dengan TotalEnergies, raksasa migas lain seperti Chevron dan Shell juga menunjukkan niat kembali ke hulu migas Indonesia .
- Masuknya kembali perusahaan global ini menjadi indikasi bahwa Indonesia tetap menarik di mata investor dunia, terutama jika dukungan regulator, perizinan, dan fiscal terms terus diperbaiki .
Bagaimana Mekanisme Kolaborasi?
Struktur Konsorsium
- Konsorsium akan berbentuk tiga pihak: Petronas (operator saat ini), PHE (BUMN), dan TotalEnergies.
- Persentase PI yang kemungkinan dialihkan diperkirakan mencapai ≈25%, meskipun detail final belum diumumkan.
RDC: Roadmap menuju Pengumuman Resmi
- Negosiasi masih dalam tahap awal. SKK Migas menyatakan bahwa proses B2B masih berjalan dan belum ada keputusan final.
- Langkah berikutnya: formalitas pemerintah (persetujuan SKK Migas dan kontrak PSC) usai kesepakatan di internal perusahaan tercapai.
Reaksi dan Dampaknya
Dari Regulator dan Pemerintah
-
SKK Migas menyambut baik inisiatif ini sebagai tanda kepercayaan pasar global terhadap sektor migas Indonesia.
-
Praktisi menilai hal ini akan mendorong eksplorasi blok besar (“big fish”) dan potensi cadangan migas signifikan (>500 juta barel) .
Tantangan dan Catatan Pemerintah
- Meski potensi besar, pemerintah harus memperbaiki aspek-aspek seperti:
- Penyediaan data geologi dan geofisika (G&G) yang komprehensif
- Sederhanakan perpajakan dan perizinan
- Tingkatkan koordinasi birokrasi agar tidak mempersulit investor.
Alasan Strategis TotalEnergies Masuk Lagi
Diversifikasi Portofolio Global
-
Sebagai bagian dari strategi global, TotalEnergies agresif memasuki proyek upstream promising di berbagai negara. Kolaborasi dengan Petronas di negara lain sudah berlangsung dan berhasil .
Tekanan Transisi Energi
-
Meski fokus utama adalah migas, TotalEnergies juga tengah berinvestasi dalam energi baru terbarukan dan e‑fuel. Namun kehadiran kembali di blok migas besar menunjukkan mereka tidak meninggalkan segmen ganjil ini sepenuhnya .
Manfaat bagi Indonesia
Peningkatan Cadangan dan Produksi
-
Kehadiran perusahaan global meningkatkan peluang menemukan lapangan migas besar dan meningkatkan produksi melalui teknologi canggih seperti EOR atau CCS/CCUS .
Transfer Teknologi dan Capacity Building
-
Melalui kerja sama operasional, Indonesia bisa mendapatkan transfer teknologi modern dan peningkatan kapasitas SDM di sektor hulu migas.
Posisi Negosiasi RI di Kancah Global
-
Masuknya perusahaan besar seperti TotalEnergies bisa memperkuat posisi Indonesia dalam blok regional dan global, termasuk dalam forum energi dan perubahan iklim.
Tantangan yang Harus Diantisipasi
- Keputusan Final yang Masih Tertunda
-, Belum ada kontrak PSC ditandatangani. Perlu waktu dan proses internal perusahaan . - Iklim Regulasi dan Birokrasi
-, Meski data G&G sudah diperbaiki, aspek perpajakan dan perizinan masih menjadi hambatan besar . - Transisi Energi dan Tekanan ESG
-, TotalEnergies di bawah pengawasan ESG global. Eksplorasi migas perlu diseimbangkan dengan agenda dekarbonisasi dan energi bersih.
Langkah Pemerintah untuk Memperkuat Arah Ini
-
Perbaiki sistem lisensi dan tender guna mempercepat investor masuk.
-
Perkuat data geosains terpadu yang bisa diakses publik untuk mempermudah studi investor.
-
Sederhanakan skema fiscal dan perpajakan agar menarik dan kompetitif.
-
Tingkatkan koordinasi lintas lembaga dan daerah untuk efisiensi birokrasi dalam implementasi E&P.
Kesimpulan & Prospek ke Depan
Kembalinya TotalEnergies ke hulu migas Indonesia merupakan momentum penting yang memperkuat optimisme investor global. Dengan potensi cadangan besar di Blok Bobara, dukungan dari regulator dan sinergi perusahaan lokal (PHE) serta operator global (Petronas dan TotalEnergies), peluang untuk meningkatkan produksi dan cadangan migas Indonesia kembali terbuka lebar.